Senin, 09 November 2015

Perintah W3m dalam Linux sebagai aplikasi browser

W3m merupakan World Wide Web yang berbasis client, memiliki panduan untuk file dan options dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris. Lebih singkatnya w3m adalah sebuah terminal browser pada Linux. W3m menampilkan dokumen hypertext markup languange (HTML) yang berisi link ke file pada sistem. W3m dapat menampilkan table, frame dan dapat menggunakan pager sama seperti pada "more"atau "less.

W3m dalam linux biasanya digunakan sebagai aplikasi browser berbasis teks yang bisa dikatakan sederhana. Browser ini selain digunakan untuk membuka halaman web tertentu juga bisa digunakan untuk menampilkan file html yang ada di lokal.

Untuk menggunakan perintah W3m ada baiknya kita harus menginstallnya terlebih dahulu (apabila belum terinstal) caranya adalah mengetikkan :
~$ sudo apt-get install w3m w3m-img pada window terminal pada linux,
 setelah aplikasi w3m tersebut terinstal barulah kita mencoba untuk membuka halaman situs tertentu misalnya untuk situs facebook.com dan kaskus.com.
Cara untuk meembuka halaman kedua situs tersebut adalah dengan mengetikkan :
~$w3m facebook.com untuk facebook dan ~$w3m kaskus.coms untuk kaskus.

Berikut tampilan halaman untuk kedua situs tersebut dengan pemanggilan halaman stus menggunakan w3m.

Gambar 1 Facebook.com

Gambar 2 Kaskus.com



Minggu, 21 Juni 2015

THT3 - Sustainable Making? Balancing Optimism and Criticism in HCI Discourse

Penulis : DAVID ROEDL, SHAOWEN BARDZELL, and JEFFREY BARDZELL, Indiana University, Bloomington


Abstrak :
We examine the recent move from a rhetoric of “users” toward one of “makers,” “crafters,” and “hackers” within HCI discourse. Through our analysis, we make several contributions. First, we provide a general overview of the structure and common framings within research on makers. We discuss how these statements reconfigure themes of empowerment and progress that have been central to HCI rhetoric since the field's inception. In the latter part of the article, we discuss the consequences of these shifts for contemporary research problems. In particular, we explore the problem of designed obsolescence, a core issue for Sustainable Interaction Design (SID) research. We show how the framing of the maker, as an empowered subject, presents certain opportunities and limitations for this research discourse. Finally, we offer alternative framings of empowerment that can expand maker discourse and its use in contemporary research problems such as SID.

Pengkaji : Amanda Rizka Priutami – G64144005

Kajian :
Introduction & Metodology
HCI (Human Computer Interaction) atau dalam Bahasa Indonesianya memiliki arti Interaksi Manusia dan Komputer saat ini sudah mencangkup luas dan tidak hanya berfokus pada rancangan antarmuka saja, tetapi juga memperhatikan semua aspek yang berhubungan. HCI juga sudah berkembang dan dijadikan sebagai disiplin ilmu yang membahas hubungan timbal balik antara manusia dan komputer beserta aturan-aturan yang ada didalamnya. Aturan tersebut meliputi perancangan, evaluasi dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia. 

HCI dalam artikel ini juga meliputi Discourse Analysis atau yang disebut juga dengan DA. DA dalam HCI dijadikan suatu metode yang tujuannya adalah untuk mengidentifikasi ruang-ruang pembahasan dari yang terluas sampai hal-hal terkecil yang diciptakan oleh pembuat. Dengan cara inilah sebuah DA dikatakan berbeda dari tinjauan beberapa literature sebelumnya yang menunjukkan hasil survey kontribusi yang relevan tetapi pada kali ini DA akan diuji cobakan dan dikembangkan pada tahap analisis tata bahasanya dan penyajiannya. Analisa yang dilakukan ini juga berkaitan dengan adanya pembuatan mulai dari tampilan, kekonsistenan dan hal utama yang dijadikan kunci HCI untuk pengguna dari pembuat yang memiliki pemikiran dan kebiasaan berbeda yang dipetakan pada hal-hal dan aturan yang sudah ada sehingga dapat diperbaiki dan dikembangkan lebih baik lagi.


Analisa
Analisa yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa keterkaitan hubungan disiplin atau aturan yang ada sebelumnya yaitu, bagaimana HCI ditempatkan dalam interaksi yang luas dan dapat dipahami dalam bidangnya seperti ilmu komputer dan desain yang dapat dikembangkan dalam suatu sistem. Hal ini masih belum dirasakan manfaatnya karena pengguna lebih menilai dari ketertarikan sifat subjektivitas pembuat, bagaimana dan mengapa itu dibangun, contohnya bagaimana menafsirkan tema pemerintahan dan pemberdayaan, apa konsekuensi untuk menangani masalah tersebut dan bukan dari interaksi yang dibuatnya.

Untuk mencapai sasaran analisa dan kualitas yang baik dalam desain dan interaksi yang dibuat, pembuat harus mempelajari, memahami, dan mewakili HCI melalui penelitian yang kualitatif. Dengan demikian, peran HCI dalam pengembangannya melalui interaksi yang dipetakan dalam desain dapat dipertahankan. Penulis juga membandingkan pola-pola diskursif dengan apa yang dibahas dalam Cooper dan Bowers [1995] dan mempertimbangkan penyebab dan konsekuensinya. Pola pembuat dalam HCI ada dua yaitu yang pertama, pembuat dalam discourse HCI yang pointnya adalah pembangunan sistem HCI dengan syarat dan kondisi yang ada dalam kemajuan pembuatan dan Retorika Technoscientific, menjadikan dirinya sebagai subyek materi pemberdayaan dan sebagai sosial progressive subyek serta peranan berkala dari HCI dan adanya kritik obscured oleh Retorika Celebratory. Pola yang kedua adalah pembuat sebagai subyek dari rancangan desain yang usang yang pointnya terdiri dari rancangan usang sehingga menimbulkan kritik dari pengguna dan membuat resistensi tidak berjalan dengan baik sehingga pengguna yang menggunakannya akan merasa bosan dan tidak mengerti apa yang sedang diperbuatnya.

Dengan adanya pola tersebut pembuat akan mengalami perubahan pola pikir yaitu memahami mengapa dan bagaimana orang-orang berinteraksi dengan komputer dalam rangka menyelesaikan pekerjaan dan tujuan pribadinya. Kedua bagaimana konstrain fisikal, kognitif, afektif, dan behavioral pada sisi pengguna. Ketiga adalah apa yang dapat menyenangkan atau mengganggu mereka dan apa yang membuat interaksi antara pengguna dengan komputer sebagai sebuah pengalaman yang memuaskan, pengalaman yang ingin terus selalu diulangi terus menerus serta apa yang membuat interaksi tersebut menjadi efisien dan efektif. 

Maka dari pola pikir tersebut kegunaan interaksi dapat dikatakan berbeda-beda sesuai dengan penerapan HCI yang dilakukan oleh pembuat. Contohnya pada artikel ini kaitannya adalah dengan masalah sosial berkepanjangan yang mengungkapkan bahwa para pembuat sebenarnya mengalami masalah teknis lebih jauh, seperti kegun penggunaan rancangan yang baik atau bahkan bisa menjadi kendala suatu keberhasilan si pembuat. Karena itulah HCI tidak dapat dipastikan atau sengaja mengubah yang dalam kaitannya ada pada masalah struktur sosial yang ada.


Kesimpulan 
Dalam artikel yang dikaji, dapat disimpulkan bahwa peneliti HCI telah berada dalam pengembangan dan pembangunan subjektivitas informasi yang tepat. Sehingga pembuat rancangan menghasilkan sistem yang bermanfaat dan aman yang artinya sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik. Sistem tersebut juga dapat mengembangkan dan meningkatkan keamanan, utilitas, ketergunaan, efektifitas dan efisiensinya. Sistem yang dimaksud konteksnya tidak hanya pada hardware dan software, tetapi juga mencakup lingkungan secara keseluruhan, baik itu lingkungan organisasi masyarakat kerja atau lingkungan keluarga. Sedangkan utilitas mengacu kepada fungsionalitas sistem atau sistem tersebut dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerjanya. Sehingga kegunaan untuk berinteraksi antara komputer dan pengguna berjalan sesuai kebutuhan dan kemampuan, karena rancangan interaksi telah dibingkai sesuai dengan kemampuan yang ada dalam pemberdayaan material dan kekuatan juga kritikan untuk mempengaruhi perubahan sosial yang positif. Singkatnya, peneliti HCI menyatakan bahwa kita sebagai pengguna juga berpikir tentang jenis penggunaan teknologi yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan dan pembuat sistem, sehingga interaksi yang kita lakukan berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan layanan yang bermutu berdasarkan syarat, kondisi dan kedispilinan yang sudah ada sebelumnya menjadi lebih baik lagi.

Selasa, 09 Juni 2015

Aesthetic and minimalist design - goaheadpeople.com

Pada prinsip ini "Aesthetic and minimalist design" mengartikan bahwa desain yang ditampilkan seharusnya tidak menunjukkan informasi yang tidak relevan atau jarang dibutuhkan karena setiap tambahan informasi akan bersaing dengan informasi lainnya yang mengurangi visibilitas informasi lain. Desain juga menunjukkan kesederhanaan yang tidak mudah diterapkan dan membuat suatu yang simple ternyata tidak simple. 

Pada masalah di prinsip ini yang pertama yang terjadi pada website goaheadpeople.com adalah text yang dicantumkan terlalu besar dan tidak pas.


Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa text yang dicantumkan yang ditandai dengan kotak warna merah dipetakkan terlalu besar dari tempatnya.

Solusinya pada masalah ini ada ukuran text yang seharusnya dipetakan lebih kecil dari yang ditampilkan dan disesuaikan pada kotak dialognya.

Rating untuk masalah ini Saya rasa ada pada level 1, yaitu cosmetic problem only, karena tidak perlu diperbaiki kecuali adanya tambahan waktu pada projek. 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Masalah kedua yang ada pada prinsip ini adalah desain poster yang ada dipetakan seperti button.


Pada gambar diatas dapat terlihat bahwa poster yang ditunjukkan dihalaman tersebut dipetakkan atau difungskan seperti button, tetapi ketika diklik poster tersebut akan muncul menu pop up dan halaman tidak menunjukkan halaman apapun dan hanya memberitahukan "page not found"

Solusi untuk masalah ini adalah poster tersebut harus dirubah fungsi tidak seperti button atau tidak diberikan fungsi apapun.

Rating untuk masalah ini menurut Saya ada pada level ke 2 yaitu minor usability problem, karena prioritas pada halaman yang diperbaiki ini memiliki prioritas rendah. 


Senin, 08 Juni 2015

Visibility of system status - goaheadpeople.com

Pada prinsip ini "Visibility of System Status" mengartikan bahwa sistem yang baik ketika sistem memberi tahukan apa yang sedang terjadi kepada pengguna dan pengguna juga menerima feedback yang tepat juga terhadapa apa yang dilakukan nya. 

Masalah yang terjadi pada website goaheadpeople.com yang pertama adalah status login.


Ketika pengguna sudah login pada website tersebut status login pada halaman utama sudah berubah menjadi nama pengguna dan kalimat registerpun sudah tidak ada. Tetapi ketika pengguna membuka halaman tersebut kembali pada tab baru dalam kondisi pengguna masih dalam status login sebelumnya, sistem meminta pengguna untuk login kembali dengan memasukan username dan password kembali. Hal ini yang membuat pengguna jadi bertanya-tanya sebenarnya pengguna sudah dalam status login atau belum karena seharusnya sistem ketika pengguna sudah berhasil login dan ingin membuka website kembali pada tab baru website tersebut akan masih bersatus login.

Solusinya adalah sistem harus memperbaiki status login tersebut ketika pengguna sudah berhasil login dan ingin membuka pada tab baru, pengguna tau apa statusnya dan tidak perlu login kembali secara berulang-ulang. 

Rating untuk masalah ini menurut Saya ada pada level ke 3 yaitu major usability problem, karena penting untuk diperbaiki karena memiliki prioritas yang tinggi.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Masalah yang kedua adalah tidak adanya tombol close pada halaman pop up tutorial.


Masalah yang terjadi pada halaman pop up ketika pengguna ingin mengetahui bagaimana cara untuk mendapatkan point adalah tidak adanya button close dari pop up tersebut sehingga pengguna harus membuka tab baru untuk keluar dari halaman itu atau dengan cara membaca slide tutorial yang jumlahnya agak banyak 15 slide sampai habis dan harus mengklik butoon close sampai pada slide terakhir dari pop up tersebut.

Solusinya adalah sistem pada pop up tersebut harus ditambahkan button close sehingga pengguna tidak perlu mengetahui semua slide tersebut cukup apa yang ingin dicari tahu saja.

Rating untuk masalah ini menurut Saya ada pada level ke 2 yaitu minor usability problem, karena prioritas pada halaman yang diperbaiki ini memiliki prioritas rendah. 

Match between system and the real world – goaheadpeople.com

Pada prinsip ini "Match between system and the real world" mengartikan bahwa sistem yang baik adalah ketika sistem memberi memiliki bahasa manusia yang familiar digunakan untuk pengguna. Mengikuti dunia nyata yang ada, lalu kemudia dipetakan ke dalam sistem agar tetap natural untuk digunakan serupa dengan apa yang ada sehari-hari. 

Masih dalam tampilan halaman utama web goaheadpeople.com masalah yang terjadi yang pertama adalah perpindahan link yang tidak sesuai dengan nama yang diberikan pada label text dan tombol.


Pada halaman utama terdapat pemberitahuan untuk menggungah ktp dan harus mengklik link text edit profile sementara disebelah kanan drop down fungsi pengguna ada juga button edit account. Kedua fungsi ini memiliki hal yang sama yaitu membuka halaman untuk memilih pilihan ubah data pengguna padahal seharusnya label yang ada pada text dan button tersebut harus membuka halaman yang berbeda. Edit profile seharusnya membuka halaman langsung je halaman edit profile tanpa harus membuka halaman pilihan untuk mengedit account data pengguna yang akan dipilih lagi tetapi kalau untuk edit account perpindahan linknya sudah benar.

Solusi untuk masalah ini adalah mengubah link yang ada pada text edit profile masuk langsung ke halaman edit profile.

Rating untuk masalah ini adalah mengubah link yang ada pada text edit profile langsung berpindah ke halaman edit profile bukan pilihan untuk mengubah account pengguna.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Masalah yang kedua adalah angka yang dipetakan pada bagian bawah halaman menampilkan angka yang mempertanyakan bagian page atau bukan.


Seperti yang terlihat jelas pada tampilan di atas tersebut yang ditandai dengan kotak merah. Navigasi numbering page tersebut biasanya akan berfungsi untuk memindahkan page ke page lainnya yang akan kita lihat tetapi tidak ada respon apapun terhadap nomor yang diklik. Tampilannya-pun terlalu jauh jaraknya dan terlalu banyak page number yang dipetakan.

Solusi masalah tersebut adalah diberikan jarak antara nomer misalkan hanya dua spasi saja, lalu kalau memang nomor itu melambangkan page number diberikan link disetiap nomernya, dan jika tidak digunakan lebih baik hilangkan saja number tersebut.

Rating untuk masalah ini Saya rasa ada pada level 2 yaitu minor usability, karena prioritas pada halaman yang diperbaiki ini memiliki prioritas rendah.

User Control and Freedom - goaheadpeople.com

Pada prinsip ini "User Control and Freedom" mengartikan bahwa terkadang pengguna salah memilih fungsi dalm sistem yang sedang dijalankanya dan membutuhkan emergency exit atau button close untuk meninggalkan kondisi tersebut tanpa proses yang rumit. Untuk itu dibutuhkan keleluasaan pengguna dalam mengontrol apa yang ia gunakan dan support dalam redo dan undo.

Masalah yang ada dalam prinsip ini yang pertama adalah fungsi dropdown yang tidak tepat.


Seperti yang dapat dilihat pada gambar diatas adalah penggunaan fungsi dropdown yang tidak tepat, dimana ketika memilih pilihan country yang seharusnya fungsi tersebut untuk memetakan banyak pilihan pada fungsi ini hanya ada satu pilihan yaitu Indonesia saja. 

Solusi pada masalah ini seharusnya untuk pilihan country ditambahkan jika website ini juga berguna untuk seluruh dunia di negara manapun, tetapi jika tidak, lebih baik dihilangkan saja country tersebut karena hanya pengguna atau penduduk Indonesia saja yang dapat mengakses website ini. 

Rating untuk masalah ini menurut Saya ada pada level ke 3 yaitu major usability problem, karena penting untuk diperbaiki karena memiliki prioritas yang tinggi. 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Masalah kedua yang ada pada prinsip ini adalah adanya double button pada halaman Music Collaboration . 


Adanya double button pada halaman ini akan membuat pengguna bingung harus mengupload dokumen pada fungsi yang mana, Fungsi yang ada pada kedua button tersebut akan menjalankan perintah yang sama maka dari itu akan ada perlakuan yang berulang untuk mengupload dokumen yang akan diunggah. Pada button upload musik yang ada di atas juga seharusnya penempatannya seperti yang ada pada button dibawah karena button tersebut sejajar dengan keterangan page.

Solusi pada masalah ini adalah salah satu button harus dihilangkan. Button yang lebih baik dihilangkan adalah button yang teletak di atas yang sejajar dengan keterangan page

Rating untuk masalah ini menurut Saya ada pada level ke 2 yaitu minor usability problem, karena masalah ini memeiliki prioritas rendah untuk diperbaiki.

Minggu, 07 Juni 2015

Consistency and standards – goaheadpeople.com User

Pada prinsip ini "Consistency and standards" mengartikan bahwa pengguna tidak perlu bingung terhadap kata-kata, situasi atau tindakan yang akan dilakukan dalam sistem. Pengguna seharusnya hanya mengikuti konveksi ditiap platform. Konsistensi diterapkan dalam beberapa hal misalkan dalam segi visual dan bahasa juga navigasi dan lain sebagainya.

Pada prinsip ini masalah yang ada yang terdapat pada website goaheadpeople.com adalah dalam segi visual mengenai ukuran, navigasi dan kata-kata. Masalah pertama adalah ketidak konsistenan dari isi page yang sudah ditentukan pada pilihan sebelumnya.


Dapat dilihat pada gambar di atas (kiri atas) yang menunjukkan bahwa pada halaman all zone yang menunjukkan kompetensi yang ada pada tiap daerah yaitu di daerah Tanggerang, Bone dan Jabodetabek. Ketika pengguna membuka halaman disetiap zona tersebut, kompetensi yang ada hanya ada pada zona Tanggerang saja sementara pada zona Jabodetabek dan Bone tidak ada. Padahal di halaman semua zona yang ditampilkan kompetensi pada daerah Tanggerang dan Bone ada.

Lalu untuk penulisan yang ada pada drop down yang menunjukkan daerah Jabodetabek yang dijabarkan semua nama daerahnya dipetakkan dengan tidak benar seperti yang terlihat pada gambar di atas (kiri bawah).
Solusi untuk untuk kedua masalah tersebut adalah pada bagian konten daerah yang di buka ditambahkan kompetensi yang ada seperti pada halaman utama dan untuk tulisan yang ada pada fungsi dropdown disingkat saja menjadi Jabodetabek.
Rating untuk masalah ini menurut Saya ada pada level ke 4 yaitu Usability Catastrophe, karena masalah ini penting untuk diperbaiki sebelum produk dapat dilepaskan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk masalah kedua yang ada pada prinsip ini adalah navigasi halaman yang tidak sesuai.


Seperti yang dapat dilihat di atas adanya navigasi yang salah pada penempatan page. Page Magazine yang active seharusnya menunjukkan page yang berisi tentang magazine juga bukan page events. Pada events yang tampil pada halam tersebut tidak menunjukkan menu events yang active melainkan non active.
Solusi untuk masalah ini adalah memperbaiki link navigasinya. Menu events harus menunjuk ke halaman events dan menu magazine harus menunjukkan menu magazine. 

Rating untuk masalah ini menurut Saya ada pada level ke 3 yaitu major usability problem, karena penting untuk diperbaiki karena memiliki prioritas yang tinggi.

Rabu, 13 Mei 2015

Statistik Kedatangan Wisatawan Mancanegara



Gambar di atas merupakan visualisasi yang saya buat mengenai wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia, data yang saya ambil berasal dari sebuah buku Watermark Statistik Indonesia yang diterbitkan pada tahun 2014. Statistik yang diberikan pada visualisasi tersebut berdasarkan tempat kedatangan para wisatawan dan asal wisatawan dari 3 benua yaitu Asia pasifik, Eropa dan Amerika yang diambil dari sumber buku Watermark Statistik Indonesia tahun 2014. Tiga benua yang masing-masing dipetakan dalam visualisasi tersebut adalah negara-negara yang paling banyak mengunjungi Indonesia.

Adapun istilah dari wisatawan mancanegara (wisman) ialah setiap pengunjung yang mengunjungi suatu negara di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi dan lamanya kunjungan tersebut tidak lebih dari satu tahun (12 bulan).

Definisi ini mencakup 2 (dua) kategori  wisatawan mancanegara, yaitu :
  • Wisatawan (turis) ialah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang tinggal paling sedikit 24 jam, akan tetapi tidak lebih dari 1 (satu) tahun di tempat yang dikunjungi, dengan maksud antara lain: berlibur, rekreasi, olah raga, bisnis, menghadiri pertemuan, studi, dan kunjungan dengan alasan kesehatan.
  • Excursionist ialah setiap pengunjung seperti definisi di atas yang tinggal kurang dari 24 jam di tempat yang dikunjungi (termasuk “Cruise passengers”). Cruise Passengers ialah setiap pengunjung yang tiba di suatu negara di mana mereka tidak menginap di akomodasi yang tersedia di negara tersebut, misalnya dengan kapal laut.
Setelah anda mengetahui kategori wisatawan mancanegara yang sudah dijelaskan diatas, anda bisa melihat berapa banyak wisatawan yang berkunjung ke wilayah Indonesia. Pada visualisasi tersebut bisa dilihat dengan jelas sesuai dengan pintu masuknya bahwa Bandara Ngurah-Rai di kepulauan Bali-lah yang paling banyak didatangi oleh wisatawan, ditempat kedua yaitu Bandara Soekarno-Hatta yang berada di Jakarta dan urutan terakhir yaitu Bandara Sepinggan yang berada di Balikpapan.

Anda bisa melihat statistik dari yang saya visualisasikan dengan cara menyamakan keterangan warna pada peta wilayah Indonesia, selanjutnya anda juga bisa melihat wisatawan dari negara apa saja yang datang ke Indonesia dengan simbol Bendera yang ada di dunia dan kategorinya sesuai benua negara tersebut ada.

Itulah sekiranya gambaran atau visualisasi mengenai wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2013. Semoga bermanfaat.

Senin, 23 Februari 2015

3D Face Capture using Light Stage technology

Pembahasan kedua yang akan saya bahas kali ini adalah salah satu teknik yang ada dalam SIGGRAPH. Teknik yang saya ambil yaitu pembuatan atau pemodelan wajah dalam bentuk 3d yang contohnya akan dilakukan pada President Obama.

3D merupakan singkatan dari 3 dimensi atau disebut ruang, merupakan sebuah bentuk dari benda yang memiliki panjanglebar, dan tinggi atau bahkan diameter kedalaman yang signifikan. Bentuk 3d yang dibuat biasanya menyerupai bentuk aslinya baik dari segi yang terlihat jelas maupun detail yang serumit mungkin.

Pemodelan 3D pada wajah President Obama yang dilakukan oleh Paul Debevec, Associate Director of Graphics Research at USC ICT,dan mantan ACM SIGGRAPH Vice President menggunakan teknologi Light Stage atau Tahap Cahaya. Teknologi ini dilakukan dengan cara memasang sekitar 50 sumber cahaya dan 14 kamera berkecepatan dan beresolusi tinggi yang ditempatkan pada rangkaian frame. Untuk memindai bagian depan wajah President Obama,posisi presiden ditempatkan dalam posisi duduk di depan frame. Tepat pada wajahnya terpasang 3 lcd ukuran 10 inch berbentuk seperti kamera depan pada sebuah ipad agar president dapat melihat wajahnya dan menetukan posenya. Sementara di sisi serong kanan, kiri dan disekeliling frame dipasangkan 14 kamera beresolusi tinggi dan 50 cahaya lampu tadi untuk memotret setiap detail yang ada pada wajah Obama.

President Obama di depan Light Stage.

Proses pemotretan yang dilakukan hanya berjalan tidak sampai hitungan menit bahkan hanya dilakukan dalam hitungan detik saja. Ketika president siap untuk dipotret maka kamera yang ada pada sekeliling wajah president dibagian depan akan secara bergantian memancarkan cahaya dan memotretnya secara bersamaan dengan pola yang sudah ada sebelumnya. Ketika selesai, hasil pemotretan wajah yang sudah ditangkap cahaya lampu dan kamera tadi muncul pada sebuah pc yang akan diproses digital terlebih dahulu baru selanjutnya akan dibuatkan bentuk topeng atau patung dari sebuah kepala seorang Obama dengan detail yang sangat baik dan mirip seorang Obama.

Proses Digital Pembentukan 3D
Setelah proses digital selesai dilakukan, maka akan dicetak langsung 3D dalam bentuk patung lilin menggunakan alat yang sudah di set sedimikian rupa untuk menghasilkan bentuk lilin yang sesuai dengan hasil digital yang sudah diproses sebelumnya.

Pencetakkan 3D menjadi sebuah patung lilin.

Maka hasil yang diciptakan dari rangkaian pembuatan 3D tersebut adalah sebuah bentuk patung lilin yang merupakn wajah dari president obama pada gambar dibawah ini.

Hasil
Begitulah sekiranya cara pembuatan 3D modelling dengan menggunakan cahaya lampu atau disebut juga Light Stage yang hasilnya berupa sebuah patung lilin hasil cetakan pemotretan wajah presiden obama menggunakan 50 cahaya lampu dan 14 kamera beresolusi tinggi.

Untuk selengkapanya kalian bisa lihat proses tersebut pada video ini https://www.youtube.com/watch?v=4GiLAOtjHNo .



Jumat, 20 Februari 2015

Ulasan Singkat Website Wonderfull Indonesia

Postingan pertama di blog gue ini berkaitan dengan adanya tugas kuliah gue yang membahas tentang design atau interface dari suatu website dengan tampilan yang kurang menarik. Nah kebetulan gue anaknya doyan jalan dan berkeliling-keliling kemana aja yang bisa gue datengin jadi gue bakal ngomentarin website yang dikelola pemerintah yaitu website Wonderfull Indonesia 

Website Wonderfull Indonesia ditujukan khusus untuk para turis dan traveller yang akan berkunjung ke Indonesia untuk mencari berbagai informasi seperti tujuan kita mau mengunjungi pulau atau provinsi apa, makanan khas, keunikan yang ada bahkan event yang akan diadakan di Indonesiapun ada. Nah itu dia ulasan singkat tentang website Visit Indonesia. Sekarang langsung aja kita masuk ke pembahasan interface-nya.

Pertama kita mulai dari tampilan home.

Tampilan Home Wonderfull Indonesia (bagian atas).

Di tampilan awal ini gue punya banyak komentar. Kita mulai dari bagian kiri atas ke kanan lalu ke bawah. Nah pada home page Wonderfull Indonesia yang salah menurut gue adalah :
  • Logo diujung kiri yang ada tulisan "Wonderfull Indonesia" itu kurang besar karena di home lo harus bisa ngasih tau kalo ini tuh website tentang Indonesia. 
  • Tulisan pada header terlalu kecil.
  • Kenapa harus ada sign in dan register, toh ini website turis domestik maupun internasional yang biasanya membuka website ini ketika mereka akan berkunjung saja. 
  • Gambar yang dikotakin itu terlalu banyak mungkin karena Indonesia punya banyak provinsi kali ya jadi ditampilin semua. Sebaiknya cukup 1 gambar yang paling menarik yang ditampilin karena disitu ada button yang bisa di geser kanan dan kiri. 
  • Menu "Online Forum" yang ada di kiri selalu ngikutin ketika page di scroll ke atas dan ke bawah itu sebenarnya gunanya untuk apa ? harusnya sih diilangin aja.
Lanjut ke bagian bawah tampilan Home Wonderfull Indonesia.

Tampilan Home Wonderfull Indonesia (bagian bawah).
  • Logo social media yang penempatannya keluar garis dari area main page-nya seharusnya bisa dibetulkan dengan cara menggesernya kesebelah kiri.
  • Tulisan Copyright 2013 ini menandakan bahwa website Wonderfull Indonesia terakhir kali diupdate pada tahun 2013. Halooooo ini tuh udah 2015 masa udah 2 tahun masih begini-gini aja websitenya hmmmm atau tulisan itu lupa diganti ?.   
Masih ditampilan home page. Pas gue coba untuk memilih option yang ada pada sub header ternyata itu tuh kurang jelas pas dibagian "destination" harusnya background-nya ga usah transparant biar tulisannya lebih keliatan.

Tampilan option provinsi pada header destination.

Selanjutnya, bagian yang paling gue heran adalah ketika lo memilih option languange untuk merubah bahasa yang ada pada header, ketika di klik page akan memunculkan new tab baru yang masih membahas Wonderfull Indonesia tetapi dengan interface yang berbeda sesuai dengan ba- ha - sa - nya. Pas gue cek jeng-jeng "ini tampilannya ko bagus, beda jauh banget dari home page yang gue buka tadi". Cek aja nih gambarnya . . .

Page Wonderfull Indonesia sesuai dengan Languange-Nya.

Pertanyaan gue adalah satu, kenapa pada saat pemilihan bahasa English dan Indonesia itu interface-nya sementara dengan bahasa lain benar-benar berbeda jauh sekali tampilan interface-nya kecuali Indonesia languange itu sama. Padahal ketika user ingin mencari info tentang Indonesia biasanya keyword yang akan diketikkan adalah visit Indonesia, Indonesia, travel yang menjadi tampilan utama dari website Wonderfull Indonesia adalah dengan option languange English atau Indonesia yang seharusnya interface-nya bisa lebih baik seperti interface bahasa yang lain. Kedua, kenapa interface yang dibuat tidak konsisten ?. Biasanya ketika website diminta menampilkan bahasa sesuai pilihan user, interface yang berubah hanya tulisan-nya saja sesuai dengan bahasa yang telah dipilih.

Jadi, kesimpulan dari pembahasan website "Wonderfull Indonesia" yang ditujukan untuk para turis domestik maupun internasional adalah kurang menarik dan tidak konsisten karena adanya beberapa hal yang telah disebutkan tadi di atas. Jadi harapannya semoga website yang dikelola oleh pemerintah ini bisa lebih menarik dari tampilan dan isinya dan setidaknya diupdate dalam setahun sekali agar informasi yang diberikan up-to-date dan lebih banyak wisatawan yang akan menggunakan website ini.   
Sekiranya itu saja ulasan singkat mengenai website "Wonderfull Indonesia", supaya ga penasaran ini dia websitenya www.indonesia.travel bisa dibuka sesuka hati dan kapanpun lo mau.